Posted in Coretan Bebas karya Sendiri

Senior atau Dosen


Dulu, waktu Masa Orientasi Siswa di SMA, kakak senior dengan galaknya memerintahkan.

Hafalkan pasal kesenioran!

Siswa baru dengan polosnya bertanya, “pasal kesenioran itu bunyi nya seperti apa kak?

dan dengan bangga nya sang senior menjawab

Pasal Kesenioran. 1. Senior selalu benar. 2 Junior selalu salah, 3. Apabila senior salah,kembali ke pasal satu.

Pasal ini menjadi senjata utama senior untuk bertindak semena-mena terhadap junior yang masih teramat polos..

            ****

Sekarang, di masa kuliah sepertinya pasal itu masih berlaku, hanya sedikit berubah pada kata “senior”, kata itu di ubah menjadi “dosen”.  Percaya atau ngga, ya begitu kenyataan nya.

Menunggu itu memang adalah sesuatu yang amat sangat membosankan. Terikat janji itu seperti terlilit tali sampe ke ubun-ubun, ingin segera lepas. Owh.. andai saja semua orang berfikiran sama, janji adalah hutang, kesepakatan bersama bukan hanya sebelah pihak.

Jika dosen memiliki kepentingan lain, apakah mahasiswa ngga boleh punya kepentingan lain??  Jika dosen boleh memiliki alasan untuk tidak hadir, apakah mahasiswa tidak boleh beralasan untuk menolak jadwal pengganti?? Apakah boleh sesuka hati seperti itu?? Itu namanya semena-mena , bukan?? Continue reading “Senior atau Dosen”