Posted in puisi

Aku Menunggumu, Ibuku Sayang


Aku masih menunggu
Hingga kini, matahari terbenam di mataku
Gelak tawa di wajah mereka
Seperti umbul-umbul di jalanan desa
Sumringah dengan canda tawa
Jalanan penuh dengan orang-orang penting
Hilir mudik membawa harapan
Berisik bisik-bisik sunyi menenggelamkan
Rasa bosan yang enggan melawan
Mengatas namakan janji pada pilihan
Bersembunyi di balik tiang-tiang bangunan
Berharap mentari segera keperaduan
Dan malam datang mengantarkan
Kau yang ku tunggu seharian
Karena cintamu tak terbalaskan…
Ibuku sayang cepatlah datang..

 Bandara Soekarno-Hatta, 19 Agustus 2013 © Dian Purnamasari

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.