Posted in Coretan Bebas karya Sendiri

29 November 2012


Syalalaaaa.. ketemu Pak Bayu lagi dalam mata kuliaaah perawatan komputer.. “dug dug dug” degupan jantung Kusuma Indra Putra terdengar tak beraturan. 😀
Apa pasal?? Itu sebab nilai UTS, sesuai perjanjian, dua nilai tertinggi dari bawah akan mendapatkan surprise dari bapak. 😀 ternyata OH ternyata, di suruh Nyanyi.. tapi nanti, kalo kuliahnya udah kelar..
Kuliah dimulai dengan pertanyaan, apa beda back up dan copy. Dan pertanyaan itu ditujukan pada seorang gadis, yaitu AKU. Oh my god, seketika aku ga bisa mikir.. aku ga tau jawabannya.. MALU.. ngerasa bodoh, masa anak TEKOM ga tau jawaban pertanyaan sederhana bahkan sangat sederhana seperti itu.. T_T
Jawabannya,, back up ukuran filenya akan lebih kecil, terletak pada system yang sama, tidak bisa dibuka di sembarangan aplikasi. Sedangkan copy ukuran filenya sama, namanya sama, hanya saja disimpan di device yang berbeda. Sangat sederhana, bukan?! Aku memang bukan seorang jenius.. hanya menganggap diri sendiri jenius. :3

Nah ini moment yang di tunggu,, Kusuma Indra Putra saatnya sing a song… \(^-^)/ yeeeeaah
Si Uma bingung mau nyanyi lagu apa,, akhirnya disuruh nyanyiin lgu Cherry Bell. Hahaha 😀
Setelah tertawa, tawar sana sini, uma Cuma ngelanjutin lagu yang di nyanyiin Adrian, Noah dengan Separuh Aku. Yaaahhh meski sedikit kecewa, tapi tetep seru.. 😀
Terakhir, pak Bayu bilang, tujuan saya membuat seperti ini adalah agar Anda ingat. Nanti, kalian akan jalan masing-masing. Kerja dan berkeluarga. Jika nanti kalian reunian, bakal tetap ingat kenangan kita, kenangan TEKOM 47. Meresap kedalam hati omongan bapak. Bapak benar, setelah ini, PKL. Kita akan sibuk dengan urusan sendiri. Mikirin diri sendiri, gimana T.A gue, gue belom seminar, T.A gw.. aaahhh semuanya akan berfikir “gue, gue, gue, dan gue”.
Itu semua yang disebut takdir bukan? Ada awal ada akhir, ada ujung ada pangkal, dan ada pertmuan maka suatu saat perpisahan itu akan terjadi. Walau setengah mati kau tak menginginkannya. Tapi itulah kehidupan kawan.
Diwaktu kita yang tersisa kurang lebih delapan bulan ini, bisakah kita membangun rasa kekeluargaan yang utuh?? Tanpa membentuk kelompok-kelompok yang saling mengikat diri, bisakah kita berjalan bersama lagi, seperti dulu, saat kita sama sama masih baru saling kenal? ?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.