Dan kita bertengkar lagi, saling diam, tak berarti
Seperti angin yang menerbangkan burung kertas
Tak tahu arah dimana jatuhnya
Mungkinkah dilaut samudera, pegunungan tua
Atau jatuh di hutan belantara..
Sirna…
Dan kita masih sebut ini cinta
Saat airmata lelah, mengering dan tak tersisa
Kau masih saja kuat tancapkan luka
Duhai kekasihku, tulikah rasa dipenggal keegoisan jiwa
Matikah hati untuk hanya sekedar bersimpati?
Katakanlah, siapa aku ini…
Bogor, 15 Oktober 2013 © Dian Purnamasari