Posted in My Trip My Kuliner

Kangen Tansu Pare


Tansu, tahukan tansu? itu looh ketan susu. Dulu, pertama kali makan Tansu itu waktu di Pare-Kediri. Kali ini, karena kangen makan Tansu akhirnya ketemu di arah jalan pulang. Tapi, maaf, rasanya ga seenak yang di Pare. Parutan kelapanya itu terasa kesat, sepertinya kelapa yang di gunakan sudah terlalu tua.

Kemarin pesan ini.

ketan susu original
ketan susu original
ketan susu campur
ketan susu campur

Nah sekian cerita tansu nya ya.. Tetep yang di Pare masih belum ada yang nandingin. hehe. saya kurang eksplore kulinery sekarang.

Posted in Coretan Bebas karya Sendiri

Masa kecil


Umurku kini telah melaju menuju angka 26. Belasan tahun nan silam, masa-masa sekolah SD, aku masih ingat sekali tentang obrolan aku dan teman-teman ku setiap pagi. Apakah kau tahu? Atau jangan-jangan kebiasaan kita sama? Ya, menceritakan kembali film atau acara televisi yang kita tonton tadi malam. Seru sekali ya. Seolah-olah kita adalah seorang pengamat film atau acara televisi.

Di usiaku ini sekarang, aku dan rekan kerja masih ada yang melakukan hal yang sama dengan belasan tahun lalu. Lucu dan seru. Kemudian kita mengkritik dan memberikan saran tanpa terdengar oleh siapapun, apalagi tim produksi film. hehe ya ga mungkin kan ..

Posted in Coretan Bebas karya Sendiri

Rumah Kosong


Rumah kosong. Sering lihatkan banyak rumah atau gedung kosong di pinggiran jalan, terutama kota besar, yang sebenarnya masih layak huni? Rumah dan gedung itu di tinggal begitu saja tanpa pernah tahu alasannya – ya iya lah – mungkin alasan keuangan, punya rumah baru, ada yang rusak, miring dan alasan angker.

Ada ga sih orang yang satu pemikiran dengan saya, atau hanya saya saja yang berpikiran aneh seperti ini saat melihat rumah atau gedung kosong. Saya kalo lihat rumah atau gedung kosong, langsung keingetan sama orang-orang tunawisma. Mereka tinggal di kolong jembatan, perumahan liar dan kumuh di pinggiran sungai atau lahan apa saja yang bisa mereka gunakan untuk tempat tinggal. Tentu saja jauh dari rasa nyaman, terlindung dari hawa dingin dan kejahatan malam. Nah, mengapa rumah dan gedung kosong itu ga di manfaatin aja untuk tempat tinggal mereka dan di kelola oleh pemerintah. Pasti ngga akan ada deh orang-orang tunawima di Indonesia. Kan orang indonesia itu sebenarnya kaya-kaya kan.. hehehhe

Naah saya bingung untuk beberapa point:
– Apakah yang punya rumah atau gedung bersedia, menghibahkan harta mereka? Pasti mereka berpikir tentang kerugian kan.
– Apakah para tunawisma akan menjaga kebersihan tempat tinggal mereka, dan mencari pekerjaan yang layak untuk melanjutkan dan mempertahankan hidup.
– Apakah cara ini efektif dan tidak menyebabkan kemalasan berusaha bagi mereka?
– Adakah solusi atau cara yang lebih baik dan efektif?